Tuesday, October 8, 2013

CEWEK KAMPUS ..



Nama ku Reza aku adalah seorang mahasiswa semester 4 di sebuah PTS terkenal di Bandung, tubuhku tinggi atau mungkin bias dikatakan pendek karena hanya 168cm dengan berat hanya 35 kg, kulit cokelat dengan rambut layaknya anak mudah sekarang. Aku terkenal cukup pintar di kampus ku, karena otakku yang lumayan encer jadi ya hamper smua mahasiswa dari tingkat awal sampai tingkat akhir mengenaliku.
Waduh sory yah kepanjangan pengenalannya…!­!!
Di kampusku ada seorang mahasiswi bernama dara, dia mahasiswi baru difakultas yang sama dengan ku hanya beda semester saja. Dara orangnya tidak terlalu putih, tapi mukanya imut-imut sekali dengan rambut yang panjang tergerai sampai punggung dengan payudara yang hanya 34B tapi selaras serasi dan seimbang dengan badannya yang berisi.
Dia termasuk gadis yang banyak diincar oleh teman-temanku tapi sepertinya dia sulit untuk ditaklukan. Suatu pagi saat aku akan pergi ke kampus dia menyapaku di jalan “Pagi ka….” Sapa dia, “Pagi juga…” sapa ku.
“Ko jalan …????” Tanya ku
“ya biar aja lah ka kali-kali jalan biar sehat” jawabnya
Setelah itu kami pun saling berbincang-binc­ang mulai dari masalah kuliah, sampai masalah pribadi kami. Tak terasa kami sudah sampai digerbang kampus dan kami pun berpisah.
Saat jam menunjukkan pukul 11 siang dan aku pun siap untuk pulang tiba-tiba hp ku bordering dan saat aq lihat dilayar hp ku tertera tulisan “Private Number”, aku yang memang malas angkat telepon dari orng tidak dikenal dengan malas-malas menganggkatnya.
“Halo” kataku
“Ia halo ka” kata seorang cewe diseberang sana
“Siapa? Mau ada perlu apa?” jawabku dengan nada yang malas
“ Ini Dara ka”
“Mau minta tolong donk ka, sekarang Dara ada praktikum tentang Delphi jam 3 tapi Dara ga bisa” jawabnya
“Terus” jawabku singkat jelas padat
“Ye ko gitu banget jawabnya??” Tanya dia dengan nada kecewa
“Ya terus harus gimana Dara cantik” jawabku sambil tersenyum
“Bantuin Dara belajar donk ka biar bisa”
“Wani Piro hehehe” jawabku sambil tersenyum
“Yaudah kesini aja dulu, Dara ada di Lantai 5 CEPETAN!!!!!!” jawabnya dan langsung mematikan teleponnya
Ye ini anak udah minta tolong ngeburu-buru lagi. Cetusku dalam hati
Aku dengan sedikit malas balik lagi ke kampus dan menuju lantai 5 disana aku melihat Dara sedang duduk bersama ke-3 temannya. Melihatku datang Dara langsung tersenyum dan mempersilahkan aku duduk diantara mereka(ditengah­-tengah), aku sebenarnya risih sih masa cowo pas-pasan kaya aku di kelilingi cewe-cewe cantik.
Lalu aku pun menerangkan semua yang aku bisa tentang MataKuliah ini, tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 14.00 dan mereka semua sudah paham dengan apa yang aku jelaskan tapi Dara sepertinya masih belum mengerti maka akupun menjelaskan lagi, karena teman-temannya sudah pada mengerti lalu mereka pun meminta izin untuk cari makanan ke kantin.
Tinggallah kami ber-2 dilantai 5 yang memang jarang ada orang jika tidak ada MataKuliah, 15 menit berlalu dan akhirnya Dara mengerti dengan semua yang aq jelaskan.
“Bisa Neng?” tanyaku
“Ia bisa Pak Guru” jawabnya lagi sambil member hormat layaknya upacara bendera
“yaudah kakak pulang yah?” kataku
“Jangan dulu donk ka” pintanya sambil menarik lenganku ke sebuah kelas yang sedang kosong
“Ada apa lagi??” jawabku
“Katanya tadi minta bayaaran?” jawabnya
“Tadi Cuma bercanda “ jawabku
Tapi dia langsung memeluk tubuhku dari depan sambil berkata “Bener ga mau”
ku tersentak dengan perlakuannya lalu berkata”Emang mau ngasih apa sih?”
Dia melepaskan pelukannya dan menatap kearah ku lalu dia mencium bibir ku, aku yang kaget dengan perkaluannya hanya bisa diam tanpa kata. Akupun membalas ciumannya dan bibir kami pun saling beradu, saling membelit lidah dan saling menggigit, ciumanku lalu turun ke lehernya dan menjilati lehernya yang jenjang “emmmmmmmhhhhhh­hh geli ka” desahnya. Lalu tangan ku mengelus-elus pinggangnya, meremas pantanya dan mengelus pahanya yang masih terbalut celana jins panjang. Kemudian aku memegang payudaranya yang sangat indah itu dari luar, aq meremas-remas dan kadang-kadang mencubitnya”akh­ kaka geli” desahnya.
Tanganku lalu aku masukkan kedalam baju putihnya yang ketak dan langsung menemukan sepasang gunung yang siap meletus, lalu aq meremas dan membelainya dengan lembut”akh pelan-pelan ka, buka aja bajunya ka” katanya sambil mendesah. Aku pun lalu membuka bajunya dan membuka juga bra putihnya, sekarang didepanku terpampanglah sepasang bukit kembar yang sangat indah, dengan masih menjilati lehernya aku mengelus-elus toketnya yang indah itu dan kadang aku meremasnya dengan kedua tanganku, hal itu membuatnya tambah menggelinjang, lalu ciumanku aku turunkan ke bawah ke toketnya yang indah lalu aq menciumnya dan menjilatnya tanpa mengenai putting susunya yang sudah mengeras, dia menggelinjang sambil berkata”Ka putingnya isep donk!!!” aku pun tidak tega dan langsung mengulum serta menyedot putingnya” akh kakak terus, ah ah ah ah ah ah ah” desahnya yang membuat aq semakin bernafsu.
Tangan ku pun tidak mau tinggal diam, tanganku membuka relseleting celananya dan menurunkannya sampai lututnya tidak terlalu susah karena posisi kami masih berdiri, lalu aq elus-elus pahanya dan langsung mengelus selangkangannya­ yang sudah banjir bandang. “ikh ko basah gini sih??” Tanya ku padanya disela-sela aq mengemut dan memainkan putingnya. “akh ia ka, kakak nakal sih” jawabnya sambil mencubit dan membuka baju kemeja ku. Tangannya lalu beralih ke selangkanganku dan mengelus-elus penis ku dari luar celana jeans yang aku kenakan”Ga sakit kan pake jeans gini?” Tanyanya sambil terus mengelus penis ku. “Sakit sih, tapi..” belum selesai aku melanjutkan kata-kata ku dia lalu berjongkok dan membuka celana jeans ku, kini aq hanya mengenakan CD saja begitupun dia setelah membuka celananya sendiri.
Lalu kusenderkan dia pada dinding didekat kursi dosen dan langsung mengulum bibirnya kembali, dia pun membuka CD ku dan langsung menggenggam penisku yang berukuran 17cm dngn diameter yang lumayan besar lalu mengocoknya sampai aq mendesah-desah dan melepaskan ciumanku. Hamper 5 menit lalu aku pun meminta dia tidak melanjutkannya lagi, lalu aku berjongkok didepan selangkangannya­ dan langsung menjilati vaginanya yang masih tertutup CD itu, aku membuka CD’y lalu dia merenggangkan kakiknya untuk memudahkanku menjilati vaginanya yang bersih itu.
Aku jilati vaginanya dan memasukkan lidahku ke dalam vaginanya yang masih sangat rapat, lalu aku menemukan klitnya dan langsung mengulumnya” aaaakkkkhhhhh geeeeeliiiii kaaaaaaaaaaaaa”­ desahnya sambil merapatkan kakinya. Setelah hampir 5 menit aku memainkan vaginanya dia pun menjerit” kk Dara udah ga tahan, aaaaaaaaaaaaaaa­aaaaaaaaaakkkkk­kkkkkkkkkkkkkkk­khhhhhhhhhhhhhh­hhhhhh” diiringi desahannya yang panjang dia pun lalu orgasme dam ambruk didepanku.
Setelah melihatnya mulai pulih aku mulai merangsangnya lagi dan tak sampai 3 menit dia sudah terrangsang lagi dan aku pun mulai menyiapkan rudalku untuk memasuki guanya lalu dia berkata”Pelan-p­elan ka Dara belum pernah” aku pun menganggung lalu memasukkan penisku dengan sangat hati-hati, karena cairan pelumasnya sangat banyak meskipun masih perawan tapi tidak sulit bagi penisku untuk memasukkannya ke dalam vaginanya.
Didalam penisku menyentuh sebuah benda yang mengganjal penisku masuk lebih jauh, ya aku tau itu adalah selaput keperawanannya.­ Aku memandang ke mukanya yang begitu cantik dan menggairahkan, lalu dibalaznya dengan sebuah anggukan kecil dengan senyumnya. Aku pun menekan penisku untuk menerobos selaput daranya dan dengan satu hentakan diiringi dengan teriakannya jebol lah pertahanannya, sambil meringgis kesakitan dia memeluk tubuh ku sangat erat.
“sakit?” tanyaku
“ia syng” jawabnya
Setelah beberapa saat dia mulai menggoyangkan pinggulnya tanda dia sudah tidak kesakitan, lalu aku pun menggenjot vaginanya dengan sangat pelan tapi pasti. “Akkhh ayo ka terus yang dalem” pintanya. Mendengar pintanya aku pun dengan semangat 45 menggenjot vaginanya dengan cepat” aaaaaaaaaaaakkk­kkkkhhhhhhh aaaaaaaaaaaaakk­kkkkkkkkkkhhhhh­hhhh , Dara udah mau sampai lagi kaaaaaaaaaaa” desahnya. Saat dia akan orgasme tiba-tiba hpnya bordering dan mengagetkan kami “angkat aja dulu” perintahku. Lalu Dara pun menganggkatnya dan terdengar suara Dini teman Dara yang tadi berkata “Dimana sih? Cepet Udah mau masuk tau!!”
“iaia bentar taa..ng…gung” jawabnya sedikit terputus karena aku langsung menggenjot vaginanya dengan cepat.
“Kenapa kamu Ra?” Tanya Dini lagi
“engggggaaaaa aaaapaaaa aaaapaaaa koooo” jawab Dara
“aaaaaaaakkkkkk­khhhhhhhhhh kk aq keeeluuuuaaarrr­r” teriak dara dibarengi dengan menggelinjang badannya tanpa mematikan telepon dari Dini
Aku terus menggenjot vaginanya dengan keras, lalu”aaaaaaaaaa­aaaaaaahhhhhhhh­hhhhhhhhhhhhh” crot.. crot… crot kluarlah sperma ku didalam rahimnya.
“Makasih yah sayang?”
“ia sama-sama kakak ku saying” jawabnya sambil tersenyum dan memluk tubuhku
Lalu kami pun berciuman kembali, saat sedang asik berciuman kami dikagetkan oleh suara seorang wanita “ Eh dasar dicariin kemana-kemana ga taunya malah ML dsni”. Dan ternyata itu Dini berserta 2 teman Dara lainnya. Kami pun panik lalu melepaskan ciuman kami dan mengambil baju kami masing-masing.
“lain kali kalau mau ML tutup pintunya” kata Dini lagi
Dan memang kami lupa menutup pintu kelas tempat kami melakukan persetubuhan, untungnya tidak ada orang lain yang melihat selain Dini dan 2 temannya yang lain, Dara pun pamit untuk masuk kelas setelah memakai bajunya dan meminta ku untuk menunggu sampai dia pulang.
Untunglah Dini dan teman-temannya tidak membocorkan rahasia itu

Tamat

No comments:

Post a Comment